Perdagangan Internasional

Harga Minyak Bergerak Dua Arah, Tarik-Menarik Sentimen Pasar

Theblackmoregroup – Harga minyak mentah pada awal pekan lalu menunjukkan pergerakan dua arah yang dipengaruhi oleh tarik menarik antara optimisme pasar dan kekhawatiran terhadap kebijakan moneter global. Perkembangan ini didorong oleh harapan yang meningkat terkait permintaan yang lebih kuat di China. Serta kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS mungkin tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember ini.

Sentimen Positif dari Aktivitas Pabrik China

Harga minyak menguat pada awal pekan setelah sebuah survei sektor swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di China pada bulan November berkembang dengan laju tercepat dalam lima bulan terakhir. Survei ini memberikan optimisme bahwa perekonomian China, yang merupakan salah satu konsumen energi terbesar di dunia, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Kenaikan ini didorong oleh harapan pasar bahwa permintaan minyak akan meningkat seiring dengan kebangkitan sektor manufaktur di China, yang dikenal sebagai pusat kegiatan ekonomi global. Sementara itu, kabar tentang penundaan pertemuan OPEC+ hingga 5 Desember untuk membahas produksi minyak juga menambah sentimen positif.

Dampak Penundaan Pertemuan OPEC+ Terhadap Harga Minyak

Sentimen positif semakin kuat dengan kabar bahwa OPEC+ menunda rencana pertemuan untuk membahas kebijakan produksi yang seharusnya dilakukan lebih awal. Penundaan ini menjadi perhatian utama pasar, karena kebijakan OPEC+ untuk menunda peningkatan produksi yang direncanakan pada Januari 2025 bisa mengurangi tekanan terhadap harga minyak.

George Pavel, manajer umum Naga.com Timur Tengah, menyatakan bahwa jika penundaan tersebut berlanjut lebih lama, hal ini dapat memberikan dukungan lebih lanjut terhadap harga minyak. Pasar pun berharap bahwa penundaan ini akan memperlambat penurunan harga dan menjaga kestabilan pasar minyak global.

“Soichiro Honda, Lulusan SD yang Mendirikan Honda Motor”

Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Suku Bunga Federal Reserve

Di sisi lain, pergerakan harga minyak juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap kebijakan suku bunga The Federal Reserve (Fed) AS. Analis pasar memperkirakan bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat aktivitas ekonomi di AS dan mengurangi permintaan minyak. Kenaikan suku bunga mengarah pada biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya ketidakpastian tentang apakah Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember ini. Pasar minyak terpengaruh oleh sentimen negatif yang berpotensi mengurangi permintaan minyak global. Oleh karena itu, meskipun ada harapan dari pemulihan ekonomi China. Kekhawatiran terkait kebijakan moneter AS memberikan dampak negatif pada harga minyak.

Pergerakan nya yang naik-turun ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di pasar global. Dengan sentimen yang bergantung pada perkembangan ekonomi di China dan kebijakan suku bunga AS.

“Abraham and Sarah, A Promise to Bless Humanity’s Family”