Theblackmoregroup – Perdagangan Dunia Naik sekitar 2% menurut laporan terbaru dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang dirilis pada Juli 2025. Angka ini mencerminkan pertumbuhan volume ekspor dan impor global sepanjang paruh pertama tahun ini. Namun, UNCTAD juga menggarisbawahi bahwa pertumbuhan tersebut terjadi dalam bayang-bayang risiko global yang masih tinggi mulai dari fluktuasi harga, tarif perdagangan, hingga ketegangan geopolitik antarnegara.
Kenaikan nilai perdagangan lebih banyak dipicu oleh lonjakan harga barang ekspor, bukan peningkatan volume semata. Hal ini berarti bahwa meski angka perdagangan dunia naik, kestabilan jangka panjang masih belum dapat dipastikan. Banyak negara masih menghadapi tantangan logistik, inflasi, dan ketidakpastian dalam rantai pasok global.
“Taiwan Bets Big on AI: 10 Grand Projects to Lead Global Innovation”
Ancaman Geopolitik dan Tarif Bayangi Pemulihan
Perdagangan Dunia Naik bukan berarti tanpa hambatan. UNCTAD menyoroti risiko yang berasal dari perang dagang yang terus berlanjut antara negara-negara besar serta dampak dari konflik regional seperti di Eropa Timur dan Asia. Ketidakpastian ini telah membuat beberapa negara mulai menyesuaikan strategi ekspor-impor dan memperketat kebijakan proteksi ekonomi mereka.
Penerapan tarif baru, terutama pada sektor teknologi dan energi, dinilai menjadi penghambat yang berpotensi mengurangi arus perdagangan ke depan. Laporan UNCTAD menyebutkan bahwa meski perdagangan dunia naik. Ketidakstabilan kebijakan masih menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kepercayaan investor dan pelaku usaha internasional.
Digitalisasi Jadi Kekuatan Baru dalam Ekspor Global
Di sisi lain, UNCTAD juga mencatat bahwa digitalisasi semakin mendominasi lanskap perdagangan. Perdagangan Dunia Naik seiring dengan melonjaknya kontribusi lima perusahaan teknologi global yang kini menguasai hampir 48% dari total penjualan digital internasional. Ini mencerminkan pergeseran besar dalam pola konsumsi dan distribusi barang. Di mana platform digital memainkan peran sentral dalam mempercepat transaksi lintas negara.
Dengan meningkatnya e-commerce dan integrasi teknologi seperti AI serta logistik pintar. Sektor perdagangan digital diprediksi akan terus berkembang meski menghadapi tekanan eksternal. UNCTAD pun menyerukan regulasi yang lebih adil untuk memastikan pemerataan manfaat di antara negara maju dan berkembang.