Theblackmoregroup – Revolusi Hijau di Jalan Raya kini semakin terasa di seluruh sektor logistik Eropa. Upaya untuk mendekarbonisasi armada truk terus mendapatkan dorongan signifikan, dengan konsorsium besar seperti Milence hasil kolaborasi Daimler, Volvo, dan Traton berencana membangun 1.700 stasiun fast-charging di berbagai negara Eropa. Revolusi Hijau di Jalan Raya menjadi semakin nyata dengan hadirnya proyek JOLT di Inggris, yang menggarap peluang elektrifikasi armada truk diesel melalui metode retrofit. Konsep ini memanfaatkan teknologi untuk mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik tanpa perlu membeli unit baru. Meski potensinya besar, tantangan tetap menghadang, terutama dari sisi biaya investasi infrastruktur yang tinggi dan harga kendaraan listrik yang masih belum terjangkau bagi sebagian operator logistik.
“Reshaping the Workforce: Generated 131 Million New Jobs”
Percepatan Transisi di Amerika
Revolusi Hijau di Jalan Raya juga menggema kuat di Amerika Serikat. Hadirnya Tesla Semi sebagai truk listrik jarak jauh dan diperkuat dengan kebijakan regulasi emisi ketat di California membuat industri logistik Amerika bergerak cepat melakukan transisi. Dorongan ini menegaskan bahwa penurunan emisi sektor transportasi bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi kebutuhan mendesak. Namun, teknologi truk berbahan bakar hidrogen masih menghadapi hambatan besar, terutama terkait minimnya infrastruktur pengisian hidrogen. Artinya, meskipun peluang penggunaan hidrogen sebagai alternatif tetap terbuka, elektrifikasi masih menjadi tulang punggung utama dalam jangka pendek.
Jalan Panjang Menuju Transportasi Bersih
Revolusi Hijau di Jalan Raya tidak hanya bergantung pada teknologi kendaraan, tetapi juga pada kesiapan seluruh ekosistem pendukungnya. Penyedia energi, penyedia infrastruktur, regulator, serta pelaku industri logistik harus bersinergi agar transisi ini berjalan lancar dan berkelanjutan. Tantangan seperti rantai pasok baterai, ketersediaan tenaga kerja terlatih, serta standar interoperabilitas stasiun pengisian menjadi PR besar ke depan. Kendati demikian, meningkatnya kesadaran publik tentang perubahan iklim dan tuntutan konsumen terhadap transportasi ramah lingkungan membuat masa depan transportasi logistik bersih kian cerah. Revolusi Hijau, meski penuh rintangan. Tetap menjadi momentum penting dalam perjalanan menuju masa depan industri logistik yang lebih hijau dan berkelanjutan.