Theblackmoregroup – Dampak Kebijakan Baru yang diterapkan oleh US Customs and Border Protection (CBP) pada 2 Mei 2025, mengubah landscape pengiriman internasional, khususnya dalam industri fashion. Kebijakan ini mengakhiri pengecualian de minimis untuk pengiriman barang senilai kurang dari $800 dari China dan Hong Kong. Dengan kebijakan baru ini, semua pengiriman dari kedua wilayah tersebut kini harus melalui proses pabean yang lebih ketat, yang mencakup pembayaran bea cukai dan pengisian dokumen yang lebih rinci. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap barang impor, tetapi juga menimbulkan berbagai tantangan, terutama bagi industri fashion dan e-commerce yang bergantung pada pengiriman cepat dan murah.
Dampak pada Model Bisnis Perusahaan Fashion
Perubahan kebijakan ini memberikan dampak signifikan bagi perusahaan-perusahaan fashion cepat seperti Shein, Temu, dan berbagai merek fashion lainnya yang telah berkembang pesat berkat model bisnis berbasis pengiriman lintas batas. Sebelumnya, pengecualian de minimis memungkinkan mereka untuk mengirimkan barang dengan biaya yang rendah dan tanpa beban bea cukai yang berat. Namun, dengan adanya kewajiban baru ini, biaya pengiriman menjadi lebih tinggi, yang memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk menyesuaikan model bisnis mereka. Mereka kini harus mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk guna mengimbangi biaya tambahan ini, yang bisa berdampak pada daya beli konsumen.
“China Accelerates Drug and Medical Device”
Tantangan dan Perubahan Strategi Pemasaran
Dampak Kebijakan Baru juga memaksa perusahaan-perusahaan fashion untuk mengubah strategi pemasaran mereka. Sebelumnya, model penjualan yang mengandalkan pengiriman cepat dan murah menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Namun kini mereka harus menyesuaikan ekspektasi konsumen yang terbiasa dengan harga murah dan pengiriman yang efisien. Selain itu, tantangan lainnya adalah proses pengiriman yang kini lebih rumit dan membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini berpotensi mengurangi minat konsumen untuk membeli produk dari merek-merek yang sebelumnya terkenal dengan pengiriman cepatnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari cara untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan memberikan solusi yang efisien bagi konsumen.
Dampak Kebijakan Baru ini tidak hanya memengaruhi sektor fashion cepat, tetapi juga memiliki implikasi luas bagi industri e-commerce secara keseluruhan. Pengusaha dan pengecer kini dihadapkan pada tantangan baru dalam hal pengiriman internasional yang lebih mahal dan rumit. Sementara beberapa perusahaan mungkin dapat beradaptasi dengan menaikkan harga atau menyesuaikan model bisnis mereka. Perubahan ini tetap memberikan dampak besar pada dinamika pasar global. Para pelaku industri harus mampu menyesuaikan diri dengan kebijakan baru ini dan merancang strategi baru yang dapat menjaga daya saing mereka di pasar yang semakin kompleks.