Theblackmoregroup – Tarif Trump bisa picu kemunduran besar dalam arus perdagangan internasional, demikian peringatan terbaru dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dalam laporan yang dirilis awal pekan ini, WTO menyatakan bahwa kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, berpotensi membalikkan tren pertumbuhan perdagangan global yang sebelumnya optimis.
Pertumbuhan perdagangan barang dunia yang semula diperkirakan mencapai 2,7% pada tahun 2025, kini direvisi tajam menjadi hanya 0,2%. WTO menyebut bahwa tarif sebesar 10% untuk seluruh impor ke Amerika Serikat, serta lonjakan hingga 145% untuk produk dari China, menjadi penyebab utama melemahnya prospek perdagangan internasional.
Hubungan Dagang AS-China Terancam Runtuh
Tarif Trump bisa picu keretakan dalam hubungan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China. WTO menyoroti bahwa tanpa adanya pengecualian untuk sektor-sektor vital seperti teknologi, perdagangan bilateral antara kedua negara bisa mengalami penurunan drastis hingga 91%.
Langkah proteksionis ini dinilai dapat memicu efek domino, yang tidak hanya mengganggu arus barang dan jasa tetapi juga merusak stabilitas ekonomi global. Negara-negara yang bergantung pada ekspor teknologi atau bahan mentah ke AS maupun China diperkirakan akan ikut terdampak.
“Tackling Climate Change: China and India’s Role”
Iklim Investasi dan Kepercayaan Bisnis Tertekan
Selain dampak langsung terhadap perdagangan. WTO menekankan bahwa tarif Trump bisa picu tekanan terhadap iklim investasi dan kepercayaan bisnis di seluruh dunia. Ketidakpastian kebijakan perdagangan, menurut organisasi tersebut, membuat pelaku usaha ragu-ragu dalam mengambil keputusan ekspansi dan investasi jangka panjang.
Investor global kini dihadapkan pada tantangan dalam memperkirakan arah kebijakan ekonomi AS yang sangat berpengaruh terhadap pasar internasional. WTO mendesak agar negara-negara anggota memperkuat dialog dan kerja sama multilateral untuk mencegah fragmentasi ekonomi yang lebih luas.
Kebijakan tarif tinggi yang dicanangkan oleh pemerintahan Trump telah menimbulkan kekhawatiran serius terhadap masa depan perdagangan global. WTO menyerukan tindakan kolektif untuk meredakan ketegangan dan mencegah krisis ekonomi global yang lebih dalam.